Saat ini bahan bakar yang sangat umum digunakan adalah
berasal dari bahan bakar fosil(Fossilfuel).
Penggunaannya hamper disemua bidang seperti sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor, pabrik industry, dan lain-lain. Bahan bakar fosil tersebut antara
lain bensin(gasoline) dan minyak
tanah. Bahan bakar yang berasal dari fosil tersebut memiliki kekurangan yakni jumlahnya
yang terbatas dan dampak yang ditimbulkan akibat gas emisi seperti CO2, CO, dan
Pb yang dapat dihasilkan dari pembakarannya sehingga mencemari udara. Hal ini
mengakibatkan perlu adanya usaha mengalihkan penggunaan Fossilfuel(yang kurang ramah lingkungan) kepada bahan bakar yang environmental friendly sehingga
mengurangi efek yang merugikan bagi lingkungan. Salah satu bahan bakar yang bias
dikatakan environmental friendly dalam
penerapannya adalah bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan nabati yang biasa
disebut Biofuel.
Biofuel adalah
bahan bakar yang berasal dari pengolahan bahan-bahan hayati(Biomasa) yang dapat
diperoleh dari tumbuhan-tumbuhan(singkong, jagung, tebu, sawit, rumput dsb.),
limbah agroindusri, bahkan kotoran(feces)
serta bahan organik lainnya yang memiliki kandungan karbohidrat(pati) atau
gula(glukosa). Keunggulan utama dari Biofuel
dibandingkan dengan bahan bakar fosil adalah sifatnya yang lebih ramah
lingkungan, dimana Biofuel memiliki
kualitas pembakaran yang lebih sempurna dan bahan baku pembuatannya dapat
berasal dari limbah-limbah pertanian(agriculture
waste) sehingga dapat mengurangi
volume limbah yang ada. Sementara itu, bahan baku pembuatan Biofuel juga lebih berlimpah.
Britain’s Sun Biofuels designs biofuel factory to be installed in Manica province, Mozambique
Biofuel terdiri
dari berbagai macam jenis antara lain Bioethanol, Biogas, Biohidrogen, dan Biodiesel.
Bioethanol berasal dari proses pengolahan karbohidrat(singkong, jagung, ubi)
yang difermentasi oleh bantuan mikroorganisme seperti Ragi yang biasa digunakan
dalam pembuatan tape dan roti. Biogas adalah bahan bakar berupa gas yang
berasal dari hasil fermentasi kotoran dengan bakteri methanogen yang
menghasilkan gas.
Secara umum, Biofuel(jenis Bioethanol skala kecil) dapat diperoleh dari proses sebagai berikut: Pertama, pnyediaan bahan baku seperti singkong, jagung, tebu. Kedua, Bahan baku diperlakukan dengan cara menghaluskannya menjadi seperti bubur. Ketiga, berikan enzim alfa amilase dan dipanaskan pada wadah. Keempat, dinginkan dan dipindah kewadah fermentasi yang kedap udara(anaerob). Kelima, masukan ragi dan tunggu beberapa hari samapi terjadi fermentasi pada bahan. Keenam, lakukan penyulingan(distilasi) untuk memisahkan ethanol. Selesai
Dinegara-negara seperti Amerika dan Brazil, Biofuel telah
digunakan sebagai bahan bakar campuran dengan bensin. Nanmun, saat ini di
Indonesia, Biofuel belum menjadi bahan
bakar utama melainkan masih dalam tahap pengembangannya. Salah satu perusahaan di
Indonesia yang memproduksi Biofuel jenis Bioethanol adalah Medco. Mengingat
perlunya suatu bahan bakar yang ramah lingkungan, penggunaan Biofuel diharapkan dapat memberikan
kontribusi untuk mengatasi permasalahan krisis energi dimasa mendatang dan mengurangi
penyebab pemanasan global yang terjadi.