Wednesday, January 23, 2013

Perkembangan Bioteknologi



Di penghujung abad ke-20 bioteknologi menjadi salah satu penopang kegiatan industry terutama dinegara-negara maju. Sebaliknya upaya pengembangan dan penerapannya di Negara-negara berkembang masih banyak menghadapi masalah dan dilemma. Hal ini karena bioteknologi memerlukan padat modal untuk penelitian dan penerapannya. Selain itu, juga memerlukan dukungan sumber daya manusia berupa pakar dan insinyur yang berkelayakan tinggi. Pengetahuan manusia tentang bioteknologi berawal dari pembuatan makanan dan minuman secara fermentasi. Seni pembuatan pangan terfermentasi tersebut telah dikenal oleh masyarakat Babilonia sejak 6.000 tahun SM, jauh sebelum Louis Pasteur mencetuskan temuannya tentang peran mikroba atau jasad renik dalam fermentasi. Makanan berupa keju, yoghurt, dan pangan tradisional Indonesia(tempe, oncom, acar dan peda) merupakan contoh hasil proses bioteknologis tradisional. Tahapan ini disebut bioteknologi generasi pertama. Tahap ini dicirikan oleh pemanfaatan atau pendayagunaan mikroba(bakteri, kapang, khamir) untuk pengawetan dan/atau pembuatan makanan/minuman. Sampai tahun 1940, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia(aseton-bitanol, asam sitrat) dan biomassa. Bioteknologi generasikedua dimulai ketika ditemukan penisilin oleh Fleming(1928/1929) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944. Pada era ini(dan sampai 1994) kegiatan bioteknologis diwarnai oleh proses produksi industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organic dengan fermentasi. Masa tersebut dikenal pula sebagai era antibiotika…. (disalin dari buku "Teknologi Bioproses" karya Djumali Mangunwidjaja dan Ani Suryani 1994)



Secara ringkas, penemuan-penemuan dibidang bioteknologi dan industri bioproses dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel ini menunjukkan lompatan-lompatan yang diraih dalam perkembangan bioteknologi semakin besar dan semakin merambah hampir keseluruhan ranah kehidupan manusia modern.





Batu Loncatan


Produk-produk utama

6000-4000 SM


         Khamir telah digunakan untuk pembuatan minuman beralkohol.
         Di Mesir khamir digunakan sebagai pengembang roti.


Abad 14 Masehi

         Abad ke 14 ditemukan metode destilasi alkohol.
         Di Timur Tengah dan China bakteri asam laktat telah digunakan untuk pengawetan susu.
         Bakteri asam asetat ditemukan sebelum penemuan Anthony Van Leuwenhoek.
         Colombus di Amerika mengembangkan fermentasi jagung.


Abad 18 – 19 M

         1800-an, Carlsberg mengembangkan starter untuk inokulum bir.
         1803, Thenard menemukan khamir penghasil alkohol
         1857, Edward Buchner menemukan mikrobia penghasil alkohol.
         Makanan terfermentasi (Keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi)


1900-1930 Perkembangan Fermentasi dan
Antibiotika


         merupakan periode penting perkembangan fermentasi gliserol, aseton, butanol dan enzim
         1901, Rudolf Emmerich & Oscarlow menemukan pyonase antibiotik oleh Pseudomonas geruginosa.
         1918, Chaim Wismann menemukan Clostridium penghasil aseton.
         1928 Penicilin oleh Alexander Flemming
         1923, Pfizer menemukan Aspergillus niger penghasil asam sitrat.
         1928, A. Fleming menemukan Penisilin oleh P. notatum untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus
         Selman Waksman menemukan Streptomyces griseus, mikrobia penghasil streptomisin.
         Vaksin (Vaksin anti NCD, vaksin anti polio)
         Transformasi steroid (DOPA)


1957 Penemuan Sterilisasi Louis Pasteur

         1957, Louis Pasteur menemukan khamir penghasil alkohol, fermentasi vitamin, antibiotik, asam amino dan steroid
         Pengembangan produk-produk alkohol untuk kepentingan non pangan (Etanol, Butanol, aseton, gliserol)
         Asam organik (Asam sitrat, asam asetat)
         Teknologi fermentasi media cair
         Teknologi biakan jaringan hewan


Perkembangan biologi molekuler modern akhir 1970an

         Asam amino (Asam glutamat, lisin, aspartam)
         Protein sel tunggal
         Enzim (amilase, glukosa isomerase, glukosa dehidrogenase)
         Teknologi imobilisasi sel dan ensim
         Teknologi pengolahan limbah cair anaerob (Biogas)
         Polisakarida bakteri (Xanthan, Trehalosa)
         1973, pertama kali gen berhasil diklon
         1974, ekspresi gen terklon di jasad lain
         1975, Teknologi hibridoma (Antibodi monoklonal) dan uji diagnostik dengan antibodi
         Teknologi uji diagnostik dengan antibodi
         Vaksin artifisial
         Insulin dari khamir


1980-2000

         1980, Bioteknologi modern didirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariotnya, E. Coli, untuk memproduksi insulin dan obat lain bagi manusia. Sekitar 5 % pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan.
         1992, FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene
         2000, Perampungan Human Genome Project


2000 dan mendatang kini


         Produksi enzim murah untuk bioenergi
         Biopolymer, Industrial enzim, asam-asam amino dan organik, Reagen dan kits, Bioagrokimia, dll.
         Pengolahan limbah dan monitoring polusi, evaluasi keselamatan dan efikasi, biostandarisasi, bioinformatik, dsb.
         Immunomodulator, faktor pertumbuhan, protein darah, rekayasa sel dan jaringan, terapi gen, dll.,
         Biomasa dan biogas, bibit dan tanaman artifisial, hewan dan tanaman transgenik , dll.
         Chip-chip DNA, Protein, Laboratorium pada permukaan Chip, Biosensor, dsb.

     
        Tabel : Ringkasan Sejarah Terkait Perkembangan Bioteknologi dan Industri Bioproses(disalin dari tulisan Pak Misri Gozan, dosen Pengantar Teknologi Bioproses Universitas Indonesia)

No comments: