PROSES REKAYASA GENETIKA
Dwini Normayulisa P., Ginasesharita
H., Laras Ragil K.P., Putra Perwira P., Sandra Monica, Septi Niawati, Wendi
Anata P.
Abstrak
Definisi
resmi dari rekayasa genetika adalah menekankan pada penggandaan molekul asam
nukleat asing di dalam tubuh organisme inang yang berbeda. Sedangka secara umum
rekayasa genetika secara umum adalah memanipulasi (mengubah susunan) gen untuk
mendapatkan galur baru. Dalam proses rekayasa genetika dibutuhkan sebuah vektor
atau pembawa gen hasil rekayasa yang biasanya berupa bakteri, beberapa jenis
ragi, atau virus. Rekayasa genetika terdiri dari tiga proses yaitu pemotongan
yang menggunakan enzim restriksi endonuklease untuk memotong DNA sasaran, modifikasi
yang meliputi insersi, delesi, dan substitusi, serta penggabungan yang terdiri
dari 3 metode yaitu penyambungan dengan menggunakan enzim DNA ligase terhadap
ujung kohesif yang dibentuk oleh enzim restriksi, penyambungan dengan
menggunakan DNA ligase dari sel E. coli
yang telah diinfeksi dengan bakteriofag T4 atau sering disebut dengan enzim T4
ligase, serta dengan pemberian enzim deoksinukleotidil transferase untuk
menyintesis untai tunggal homopolimerik 3’.
Keyword:
Rekayasa genetika, pemotongan, insersi, delesi, substitusi, DNA, vektor,
restriksi, ligase.
I.
Definisi Rekayasa Genetika
Gen adalah suatu unit fungsional dasar
hereditas yang merupakan titik focal dalam
ilmu genetika modern. Konsep gen pertama kali diperkenalkan pada tahun 1865
oleh Gregor Mendel. Rekayasa genetika secara umum adalah memanipulasi (mengubah
susunan) gen untuk mendapatkan galur baru. Manipulasi gen didefinisikan sebagai
pembentukan baru materi genetik yang dapat diturunkan dengan cara menyisipkan
moleku-molekul asam nukleat ke virus atau plasmid bakteri atau organisme
pembawa lainnya yang memungkinkan terjadi penggabungan ke dalam organisme dan
mampu mengadakan penggandaan lagi. Manipulasi ini termasuk mutasi, seleksi
mutan dengan mengganti gennya, atau memindahkan materi genetik ke oganisme
lain. Dalam penyisipan gen diperlukan mokroorganisme biasanya bakteri, beberapa
jenis ragi, atau virus. E. coli biasanya
digunakan sebagai bakteri pembawa gen (vektor) (Sumastri, 2005).
Menurut Djajanegara manfaat teknologi
rekayasa genetika adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas dan
kualitas produk-produk pertanian secara nyata (James, 1998).
2. Memberikan terobosan baru pada
pemuliaan tanaman dimana teknik-teknik konvensional mengalami hambatan
(Suwonto, 2000).
3. Memecahkan masalah-masalah di bidang
kesehatan dengan menyediakan vaksin-vaksin baru dan hormon-hormon penting
melalui teknik DNA rekombinan (Koesnandar, 2000).
4. Membantu pelestarian keanekaragaman
hayati melalui rekayasa genetik, misal jamur Cryphonectaria parasitica menjadi berkurang keganasannya dalam
menyerang tanaman Chesnut (Chen & Nuss,1999).(bersambung)
No comments:
Post a Comment